(Tulisan ini dibuat ketika amarah mendominasi; 2011)
Dapatkah mereka mentolerir selera musik, gaya berpakaian, respon berbicara, mengekspresikan amarah?
Harus menghormati orangtua.
Berlaku sebaliknya? Oh, tentu saja, tidak. Mereka cuma ibu/bapak kos gila hormat, mereka bilang kita kelewatan. Apa yang sudah kita lakukan saat masih menjadi anak baik-baik ditagih kembali. Semua yg mereka vonis, 'tidak dibutuhkan', "kita semua korban mode" ujar orangtua. Kita semua dibudaki internet, kita semua generasi konsumtif yang bodoh, kira semua harus tidak-mengikuti-arus.
Aku ini muda, ini cara aku merespon masalah. Beda dengan kalian yang tua. Tua. Tau segalanya, semuanya. Cuma dari mata kalian perspektif dunia di tentukan, hanya mata kalian.
Tak usah berinteraksi. Biar hidup dalam tempurung. Tak usah sibuk-sibuk menggenggam telepon selular pintar itu, mereka akan memanggang sel otakmu.
Kalian memvonis diri gagal mendidik kami. Memangnya kami ini apa, hah? Produk gagal?
Sayangnya kami bukan produk, tuan dan nyonya.
***
dan sampai malam ini jawabannya adalah;
1. are you mature enough
2. to hear the ugly truth
3. and deliver the message in a right way
Terima kasih banyak.
No comments:
Post a Comment